Welcome to Rozah


Laman

Arsip Blog

Sabtu, 02 Juni 2012

KETIKA ENGKAU BERKATA



              Hari pertama sang ustad menginjakkan kaki di SMA Islam Az-Zahra. Ustad yang sering kami sapa dengan panggilan Ustad Dedi. Beliau membimbing kami dalam melafaskan setiap kata perkata dari ayat-ayat Al-Qur’an. Dimulai dari membaca ta’awus, basmalah hingga sodaqoallah hulazim. Hari ini kami dibimbing untuk membaca surah-surah pendek mulai dari Ad-Duha, Al-Alaq dan Al-Bayyinah. Dan hari ini cukup sampai disini, waktu yang kurang lebih hanya 1 jam setengah, membuat kami sangat bengitu singkat dalam melafaskannya.
            Hari kedua dimana kami dibimbing untuk melafaskan surah Al-Ahzab (ayat 21-22), hari dimana anggota rohis begitu lumayan banyak dan mereka memang berkemauan keras untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan bernada. Surah ini kami baca sampai ayat ke-25 disetiap pertemuan.
            Namun…tanpa disadari sedikit demi sedikit mereka yang berkeinginan membaca pun sirna. Dari sekitar 25 orang hanya tersisah 11 orang. Sangat begitu sepi keadaan ruangan dihari ini. Besoknya, kami melakukan perekrutan anggota rohis. Pintu demi pintu kami buka, setiap kelas kami datangi, dengan niat yang kuat dalam diri untuk mengajak kembali mereka yang mungkin berkeinginan bergabung dan belajar bersama seperti dulu. Setelah kami data. Tak banyak dari mereka yang ikut dalam ekskul rohis ini hanya sekiar 5 orang yang memang mereka ingin mengikuti kegiatan Rohis.


            Satu, Dua hari kami lalui dengan membaca dan mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an. Sampai suatu ketika Guru kesayangan dan kebanggan kami memutuskan untuk tidak dapat mengajar lagi di SMA Islam Az-Zahra, beliau bernama lengkap Satibi Darwis yang akrab di panggilan dengan sebutan ”ABI”, beliau adalah guru bahasa arab sekaligus pembina ekskul Rohis. Kami sangat-sangat mengagumi beliau. Ia adalah sosok guru yang selalu memberikan kami motivasi untuk selalu istiqomah, ia selalu siap sedia mendengarkan ocehan dan celotehan kami serta unek-unek yang selalu kami pendam dan beliau siap memberikan saran-saran yang membangun. Sungguh sangat sulit mencari sosok guru yang Berwibawah, Bersahajah, Soleh, Sabar, Beriman dan Bertaqwa. Sunguh bila kami disuruh untuk menguraikan kata mungkin lebih dari satu juta kertas kami uraikan demi guru tercinta kami (^_^). Kepergian beliau selalu membuat aku dan teman-teman berderu air mata, setiap detik, menit, jam. Terngiang dalam benak dan sorot mata. Teringat saat-saat kami bersama, bercanda gurau, menangis bersama.
            Pernah saat kami ingin melaksanakan sholat duhur berjamah di sebuah masjid, kami teringat saat Abi menyuruh merapatkan syaf, pernah saat seusai sholat dhuha bersama, kami teringat canda tawa beliau saat diperjalanan menuju masjid. Deru air mata tak henti menetes. Sampai di suatu hari ekskul Rohis terhenti sejenak dan lama kami tak lagi dibimbing oleh ustad dedi.
            Beberapa hari berlalu setelah kepergian Abi, kami kembali menjalankan kegiatan ekskul Rohis. Namun yang selalu kami sesalkan kepada mereka anggota Rohis yang berkeinginan berdiskusi bersama, mereka selalu membuat alasan-alasan yang tak masuk akal untuk tidak menghadiri kegiatan ini, telah kami ajak dengan sabarnya kami memanggil dan mendatangi mereka satu persatu, naik turun tangga demi mengajak mereka untuk belajar berdiskusi rohis bersama, namun apa?? mereka mengangapnya itu biasa. Masya’allah.. sungguh dalam diri mereka hanyalah kepopuleran, saat ada acara baru muncul, coba....saat mereka diajak untuk belajar bersama! Belajar mengenai islam.


            Kami para anggota inti dari eksul Rohis, sempat dibuat binggung karena pembina Rohis yang selalu berganti dan belum sempat terganti, kami seperti anak terlantar yang tak ada pembina. Sampai pada akhirnya sosok seorang perempuan yang sabar dan istiqomah pun ditunjuk sebagai pembina Rohis kami. Beliau bernama lengkap Nila Kartika yang sering akrab dipanggil dengan sebutan Ibu Tika. Beliau mengajar sebagai guru bahasa indonesia sekaligus pembina Rohis SMA Islam Az-Zahra.
            Mulai saat itu Ekskul kami kembali aktif dengan jumlah 6 anggota itupun hanya terdiri dari Dwi(ketua), Indah(Wakil 1) Wahid(Wakil 2), Median(Bendahara), Zahara(Humas), Romi(Sekretaris) : tim inti ekskul Rohis. Sungguh menyedihkan...
            Namun seiring berjalannya waktu, satu, dua orang pun berkeinginan masuk sebagai anggota Rohis mereka adalah Raka, Syifa, Novita, Fajar dan Darmawan, dengan sangat bangga kamipun kembali dibimbing dengan Ustad Dedi. Dengan sabarnya ia selalu mengajari kami, baik dalam berdiskusi maupun qiro’at. Subhanaallah....
            Dengan setia ia datang dan membimbing kami, namun dengan berjalanya waktu. Ustad Dedi pun memutuskan untuk tidak membimbing kami lagi, karena jadwalnya yang mungkin sedikit bertumburan maka ustad dedi pun berhenti mengajar kami. Dibalik itu semua Allah swt memiliki rencana yang tidak kita ketahui untuk beliau. Semoga kedepannya beliau sukses mengapai impian yang orang tuanya Cita-citakan. Amin....

------------------------------------------------SEKIAN------------------------------------------CERITA DAN KISAH YANG PERNAH KUALAMI BERSAMA MEREKA DAN KALIAN (Memori)
by : Dwi Rahayu